Ketika saya memulai thread JanganSerakah di forum kaskus dan juga blog ini, salah satu ‘goal’ saya adalah untuk menjelaskan mengenai seluk beluk dunia investasi dengan konsep yang sesederhana mungkin agar mudah dimengerti oleh semua orang. Selama perjalanan beberapa bulan ini, saya berpikir bahwa meskipun jauh dari sempurna, saya lumayan berhasil dalam mencapai tujuan saya.
Oleh sebab itu, ketika seorang teman baik saya yang membaca artikel di blog ini bertanya ‘suku bunga yang kerap kamu sebut itu suku bunga tabungan atau suku bunga kredit?‘, saya sempat terhenyak. Ternyata selama ini saya lupa untuk menjelaskan tentang ’suku bunga’ padahal berbagai artikel saya banyak yang menyinggung mengenai suku bunga.
—–oOo—–
Apa itu bunga (interest)? Bunga uang bisa kita ibaratkan sebagai ‘harga’ penyewaan uang. Tidak berbeda dengan menyewa mobil ataupun menyewa rumah, maka ketika kita ‘menyewa’ uang, tentunya kita harus membayar uang sewa. Besarnya sewa yang harus dibayar ini dikenal sebagai Suku Bunga.
Suku bunga yang biasanya menjadi ‘fokus’ para investor adalah suku bunga bank Sentral. Para pembaca blog ini yang senang mengikuti berita ekonomi mungkin sudah tidak asing lagi dengan kalimat seperti ‘Bank Sentral Indonesia menaikkan tingkat suku bunga BI Rate menjadi 9%” ataupun “The Fed menurunkan suku bunga Fed Rate menjadi 2%“. Dalam hal ini, BI Rate dan Fed Rate merupakan contoh suku bunga bank Sentral.
Untuk memahami suku bunga bank Sentral, kita perlu memahami apa itu Bank Sentral dan juga seperti apa operasi sebuah bank umum. Salah satu peran Bank Sentral adalah sebagai bank bagi bank umum. Setiap bank umum mempunyai ‘rekening’ di Bank Sentral, tiada bedanya dengan kita mempunyai rekening di bank umum. Dalam operasinya, setiap bank umum diwajibkan menempatkan dana cadangan dalam jumlah tertentu di rekeningnya tersebut.
Bagaimana jika dana yang ada di dalam rekening tersebut jumlahnya tidak mencapai minimum yang ditentukan? Jika ini terjadi, maka bank umum tersebut harus meminjam uang dan menyetorkannya ke rekening tersebut. Dalam hal ini, bank umum mempunyai beberapa pilihan untuk meminjam dana tersebut, tetapi biasanya bank umum akan meminjam kepada bank umum lain yang rekeningnya ‘kelebihan’ dana, tentunya dengan membayar ‘bunga’ untuk pinjaman tersebut.
Pinjaman yang kita lihat di atas disebut sebagai pinjaman antar bank, dan bunga yang dikenakan tersebut dikenal sebagai suku bunga pinjaman antar bank. Besarnya suku bunga pinjaman antar bank ini ditentukan dari negosiasi kedua bank tersebut. Rata-rata dari semua pinjaman antar bank dikenal sebagai suku bunga pinjaman efektif antar bank.
—–oOo—–
Ketika kita berbicara mengenai suku bunga bank Sentral (baik BI Rate ataupun Fed Rate), maka yang dimaksudkan adalah TARGET yang ingin dicapai oleh bank Sentral untuk suku bunga pinjaman antar bank.
Pembaca blog yang teliti mungkin akan sadar bahwa sebelumnya saya mengatakan suku bunga pinjaman antar bank ditentukan oleh negosiasi antar kedua bank yang bersangkutan, alias bank sentral tidak ikut campur dalam menentukan besarnya bunga tersebut. Meskipun demikian, dalam prakteknya Bank Sentral bisa ‘mempengaruhi’ besarnya bunga tersebut agar mendekati nilai targetnya (BI rate utk Indonesia, dan Fed Rate utk Amerika), yaitu dengan melakukan operasi pasar terbuka (open market operation).
Mengapa suku bunga bank Sentral menjadi ‘fokus’ perhatian para investor? Ini karena suku bunga ini (dan juga suku bunga efektif pinjaman antar bank) merupakan patokan dari berbagai suku bunga yang berlaku di suatu negara. Bunga kartu kredit, bunga KPR, bunga tabungan, bunga deposito, bunga kredit modal kerja, semuanya akan dipengaruhi oleh besarnya suku bunga bank Sentral ini. Dalam keadaan normal, jika suku bunga bank Sentral naik, semua suku bunga yang lain di negara itu juga akan bergerak naik, dan sebaliknya.
—–oOo—–
Selain menentukan Target suku bunga pinjaman antar bank (spt BI Rate dan Fed Rate), ada satu lagi suku bunga yang ‘terkait’ dengan bank Sentral. Suku bunga ini dikenal sebagai Discount Rate. Apakah Discount Rate itu?
Dalam cerita saya di atas, saya mengatakan bahwa untuk menanggulangi kekurangan dana di rekeningnya, bank umum mempunyai beberapa alternatif dalam meminjam dana. Selain meminjam kepada bank umum lainnya (dalam bentuk pinjaman antar bank), sebuah bank juga bisa meminjam kepada bank Sentral. Pinjaman ini biasanya dikenal sebagai Discount Facility (Fasilitas Diskonto). Besarnya bunga yang dikenakan untuk pinjaman inilah yang dikenal sebagai Discount Rate.
Perlu diketahui bahwa meskipun dinamakan ‘Discount’ Rate, pada kenyataannya bunga ini tidaklah murah. Umumnya Discount Rate justru akan berada di atas suku bunga bank Sentral seperti BI Rate dan Fed Rate. Dalam keadaan normal, biasanya bank akan sebisa mungkin menghindari menggunakan pinjaman dalam bentuk Discount Facility. Alasannya adalah karena selain lebih tinggi bunganya, penggunaan pinjaman Discount Facility ini bisa menimbulkan kesan bahwa bank tersebut tidak sehat sehingga sulit mendapatkan pinjaman dari bank-bank lain dan terpaksa meminjam dari bank Sentral.
18 Comments
August 6, 2008 at 5:11 AM
operasi pasar terbuka prakteknya seperti apa ya bro?
August 6, 2008 at 5:23 AM
Sayang sekali baru tau blog ini..Hmmm..sepertinya bakal jadi pengunjung setia ne..
Sejak keluar kerja bener2 putus hubungan dg semua berita. Tks to opera mini jadinya bisa surfing lagi meskipun jempol harus bengkak(ndeso banget ne !). Hehehe…sorry nglantur.
Pokoke top abis, bener2 membuka mata tulisannya.
August 6, 2008 at 9:48 AM
Sekarang yang nyerbu JS dari kubu PortalRD,ya *lirik boks*.
Tapi saya kok kehilangan juga teman-teman dari IMF yang biasa mendominasi boks komen
August 6, 2008 at 12:50 PM
Wah, saya malah pengin di bank syari’ah aja, non bunga
Edison: Dalam prakteknya, pembagian hasil oleh Bank Syariah akan dipengaruhi juga oleh suku bunga bank sentral ini, karena bagaimanapun bank syariah tetap merupakan bagian dari sistem perbankan.
Sebagai contoh, jika suku bunga bank sentral turun, sehingga suku bunga kredit bank ‘normal’ ikut turun, maka pembagian hasil yang diminta oleh bank syariah dari para pengambil kreditnya juga akan turun, karena jika tidak, orang-orang tidak akan tertarik untuk mengambil kredit kepada bank syariah.
Karena pembagian hasil yang diminta kepada pengambil kreditnya turun, maka pembagian hasil yang diterima oleh para nasabah bank syariah tentunya juga harus turun.
Jadi meskipun dalam menabung ataupun investasi seseorang ingin menjalankan prinsip syariah, ia tetap tidak bisa lepas dari hal-hal spt suku bunga bank sentral ini
August 6, 2008 at 6:04 PM
waduh bro, aye belum ngerti nich…..
August 6, 2008 at 8:00 PM
waaaah saya juga belum ngerti, tapi nanyanya juga bingung. Jadi blum mau tanya, mau diulang2 dulu bacanya, biar rada ngerti dikit.
August 6, 2008 at 8:13 PM
Bro mau tanya bedanya antara suku bunga efektif sama suku bunga flat?
Lalu penghitungan bunga oleh bank untuk tabungan…..
August 6, 2008 at 8:15 PM
wake up call buat saya…. ternyata saya masih mesti terus belajar cara menyederhanakan penjelasan dalam tulisan….
thanks buat inputnya ya…
Akan berguna sekali utk saya jika paragraf atau kalimat mana yg sulit dimengerti diberitahukan kepada saya. Dengan demikian saya bisa mengetahui bagian mana yang bisa saya perbaiki.
August 7, 2008 at 8:55 AM
Salam kenal. Baru mampir pagi ini lewat portalreksadana. Tulisannya sangat jelas. Akan rajin mampir. Selamat.
August 7, 2008 at 1:09 PM
waduh baru kenal blog ini hari kemarin..bener2 asik bacanya..mudah2an terus memberi penjelasan yang sesederhana mungkin untuk kita2 yg awam ini…maju terus Bro!
ps. setiap jargon2 yg susah dimengerti tolong selalu di bikin ilustrasinya yah…
August 9, 2008 at 11:17 AM
Keren nih artikel2nya. Akhirnya kebingungan2ku terjawab disini. Thx banget dan tetap berkarya.
You’re bookmarked!
October 9, 2008 at 10:14 AM
Artikelnya bagus, bisa menjelaskan macam-macam bunga bank dengan bahasa yang ringan. OK banget neh.
October 18, 2008 at 4:57 PM
wah,beruntung sekali saya mendapatkan blog ini.
salam kenal ya.hehe…saya seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir,yang tidak tau apa2 nih mengenai ekonomi terutama d bidang finansial,d kampus hanya berkutat dengan diktat dan text book yang tebel dan hanya tau d bidang medis saja.
saya mau cerita sedikit,pada suatu hari saya ketemu dengan om saya yang bekerja d JP morgan dan pada saat dia bercerita tentang dunia ekonomi,terutama d bidang financial,saya sama skali tidak mengerti,dan dia hampir tidak percaya dan aneh karena saya tidak tau apa2 dan dia menyarankan saya buat rajin baca koran dan harus tau mengenai hal tersebut,tidak hanya tau d dunia medis saja,karena katanya saya pasti akan berhubungan dengan dunia ini juga.sejak saat itu saya jadi merasa malu sendiri dan merasa “bodoh”.
pada hari itu juga saya langsung search d google,dan ketemu blog ini.sekali baca artikelnya saya langsung lumayan mengerti.hehe…
salut bgt buat bro edison yang rela membuat blog ini,sharing dan mau menjawab pertanyaan temen2 lain dengan jelas.
tetap semangat bro dan kita tunggu artikel2nya yang lain.
thx:)
November 16, 2008 at 3:21 PM
mas,..
kalau untuk mendapatkan detail BI Rate biasanya kita ambil datanya di http://www.bi.go.id.
nah saya mau tanya kalau mau ambil data bunga tabungan, deposito rata-rata dari tahun 1998-2008 di situs apa ya??
thanks in advance
December 18, 2008 at 10:15 AM
[...] bank Sentral (Fed Rate) menjadi 0%-0,25% (bagi pembaca yang kurang paham apa Fed Rate, bisa membaca artikel lama ini). Tingkat bunga Fed Rate ini merupakan rekor terendah sepanjang sejarah Federal [...]
December 19, 2008 at 10:13 AM
bung edison.. komponen pajak juga tidak terlepas dari pajak. kenapa ga dibahas sekalian dalam sebuah artikel? biar kami-kami ini yang ga punya economy background makin pinter.
just my little thought
January 23, 2009 at 11:42 PM
mas,,, kmrn ak liat di koran,,kok banyak orang2 yg nawarin ngasih bunga 5%perbulan (dengan modal uang tertentu)dengan perjanjian materai dan segala mcm…
kok bs gede bgt ni bungany,,smntr dibank cm 1%perbln (12%/thn) kok bs gini gmn critany????
January 28, 2009 at 8:15 PM
@rendra
Mengapa ada yang menawarkan bunga 5% per bulan? Karena di dunia ini, banyak orang yang ingin memanfaatkan ketidak-tahuan ataupun keserakahan dari orang lain. Tidak ada usaha yang ‘benar’ dan ‘waras’ yang akan memberikan bunga 5% per bulan kepada investornya. Mengapa? Jika usaha itu benar, meminjam uang dari bank akan jauh lebih murah daripada itu. Jadi untuk apa mereka meminjam uang dengan mahal dari anda?
Materai, pada akhirnya hanyalah bernilai Rp 6000
Jika orang yang memegang uang anda sudah kabur, surat perjanjian dan materai itu tentu tidak ada gunanya. Ada juga kasus dari pembaca blog yang sharing bahwa ada tawaran sejenis yang malahan memberikan jaminan properti yang diklaim bernilai lebih tinggi investasinya. Tetapi kembali lagi, jika memang barang jaminan tersebut bernilai seperti itu, maka tentunya lebih tidak masuk akal lagi. Karena dengan barang jaminan tersebut, seharusnya perusahaan tersebut bisa dengan mudah meminjam dari bank saja. Bunga yang perlu mereka bayar ke bank pun akan lebih murah dibandingkan dengan jika mereka ‘meminjam’ uang anda…