March 5, 2009...10:58 AM

Surat Tahunan Warren Buffet Kepada Pemegang Saham (2009)

Jump to Comments

WHAT THEY SAID…

In GOD we trust; All Others PAY CASH!

anonymous

—–oOo—–

Saya sempat tertawa kecil ketika membaca kutipan di atas. Kutipan tersebut saya dapatkan dari surat tahunan Buffet kepada pemegang saham perusahaannya di tahun 2009 ini. Kutipan tersebut sendiri dipakai oleh Buffet untuk menggambarkan kondisi di sektor kredit di Amerika, dimana sepanjang tahun 2008 lalu berbagai institusi finansial ‘enggan‘ untuk mengucurkan kredit. Kondisi tersebut, kata Buffet, mengingatkan kepada tulisan yang kerap dibacanya di berbagai restoran sewaktu ia muda : “In GOD we trust; All Others Pay Cash” (terjemahannya dalam bahasa Indonesia kira-kira: “Kalau Tuhan, kami percaya; Tapi selain Tuhan semua harus bayar cash, krn tidak dipercaya sehingga tidak boleh hutang).

Surat tahunan Buffet sendiri biasanya termasuk salah satu bacaan ‘wajib’ rutin bagi investor. Dalam artikel ini, saya akan menuliskan beberapa point utama dari surat Buffet tahun ini (meskipun tentunya akan lebih baik jika anda mencoba membaca sendiri surat dari Buffet tersebut, yg bisa didownload di sini). Dalam membahas surat Buffet ini, saya sebisa mungkin menterjemahkan sesuai bentuk aslinya, tetapi ada beberapa bagian yg saya ‘re-phrase’ agar lebih ‘enak’ dibaca.

—–oOo—–

Tentang Investasinya di tahun 2008:

Buffet: Sepanjang tahun 2008, saya melakukan beberapa hal bodoh dalam investasi. Saya melakukan setidaknya satu kesalahan besar dan beberapa kesalahan kecil yang juga menyakitkan. Saya akan menceritakan kepada anda tentang hal ini kemudian. Saya juga melakukan beberapa kesalahan dimana saya tidak bertindak apa-apa padahal muncul data dan fakta baru yang  seharusnya membuat saya menganalisa kembali pemikiran saya dan melakukan tindakan dengan cepat.

Selain daripada itu, nilai pasar dari obligasi dan saham yang kami miliki mengalami penurunan yang cukup besar seiring dengan penurunan yang terjadi di pasar. Ini sama sekali tidak merisaukan Charlie (partner Buffet) dan saya. Malahan kami biasanya menyukai penurunan harga seperti ini jika kami mempunyai dana untuk menambah jumlah kepemilikan kami. Dahulu, Ben Graham mengajarkan kepada saya bahwa “Harga (Price) adalah apa yang kamu bayar, Nilai (Value) adalah apa yang kamu dapat”. Baik membeli Socks (kaus kaki) ataupun Stocks  (saham), saya senang membeli barang bermutu ketika harganya sedang murah.

…..

Di awal surat ini, saya telah menulis bahwa saya melakukan satu kesalahan besar. Atas inisiatif saya sendiri (tanpa masukan dari Charlie), saya membeli sejumlah besar saham perusahaan ConocoPhillips ketika harga minyak dan gas berada di dekat puncaknya. Saya gagal mengantisipasi jatuhnya harga komoditas energy yang begitu drastis dalam setengah tahun terakhir ini.

Saya pribadi masih percaya bahwa ada kemungkinan yang cukup besar bahwa di masa depan harga minyak akan jauh lebih tinggi daripada harganya sekarang yang sekitar $40-$50 per barrel. Tetapi sejauh ini, saya masih terbukti salah besar. Bahkan jika harga di kemudian hari naik, waktu pembelian saya yg salah (membeli di dekat puncak) telah menyebabkan kerugian Berkshire sebesar beberapa milyar dollar.

Saya juga membuat beberapa kesalahan kecil lainnya, tetapi sayangnya tidak cukup ‘kecil’. Sepanjang tahun 2008, saya membeli dua bank di Irlandia yang menurut saya murah, seharga $244 juta. Di akhir tahun 2008, nilai investasi ini tinggal sebesar $27 juta, alias kerugian sebesar 89%. Sejak akhir tahun, kedua saham tersebut bahkan telah lebih merosot lagi.

—–oOo0—–

Tentang ekonomi dan bursa saham:

Buffet: Amerika – dan banyak negara lainnya – terperangkap di dalam siklus feedback-negatif yang menyakitkan. Rasa Takut menyebabkan bisnis-bisnis berkontraksi (menciut), dan kontraksi ini lalu menyebabkan Rasa Takut yang lebih hebat lagi.

Spiral pelemahan ekonomi ini telah membuat pemerintahan kita mengambil tindakan yang ekstrim. Dalam istilah permainan kartu Poker, Departemen Keuangan dan Bank Sentral telah “ALL IN(Edison: istilah ini dipakai untuk menggambarkan situasi dimana pemain poker mempertaruhkan SEMUA uangnya). ‘Obat’ ekonomi yang dahulu diberikan dalam dosis kecil kini ibaratnya diberikan dalam bentuk drum. Dosis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini boleh dikatakan akan selalu menimbulkan efek yang tidak diinginkan (negatif) dikemudian hari. Seperti apa efek negatif yang akan timbul? Sulit dikatakan, tetapi salah satu kemungkinan terbesarnya adalah serangan inflasi.

…..

Baik Charlie (partner Buffet) maupun saya, tidak dapat meramalkan apakah di tahun ini bursa saham akan ‘naik’ atau ‘turun’ (dan menurut kami, tiada seorangpun yang bisa). Kami bisa yakin bahwa keadaan ekonomi akan menyedihkan sepanjang tahun 2009 ini – dan kemungkinan kondisi ini bahkan akan berlangsung cukup lama setelah itu. Tetapi kesimpulan tersebut tidaklah memberikan petunjuk apa-apa tentang nasib bursa saham (apakah akan naik atau turun)

—–oOo—–

Tentang Leveraged Buy Out/Private Equity:

Edison: Mungkin ada baiknya saya jelaskan dahulu sedikit tentang apa itu Leveraged-Buy-Out (LBO). LBO itu adalah praktek dimana suatu perusahaan (A) membeli/mengambil alih suatu perusahaan lain (B), tetapi untuk membayar pembelian tersebut, perusahaan A sebagian besar menggunakan hutang dan hutang tersebut didapat dengan menjaminkan asset perusahaan B. Hutang tersebut lalu ‘dibebankan’ kepada operasional perusahaan B, dimana pendapatan dan laba PT. B akan dipakai untuk melunasi hutang tersebut.

Bingung? Sederhananya begini: Jika misalkan saya hanya punya uang Rp 5 Milyar, tetapi ingin membeli PT. X seharga Rp 50 milyar dengan cara LBO, saya menghampiri sebuah bank dan memberikan proposal : Saya mau pinjam uang Rp 45 Milyar. Uang ini akan saya pakai untuk membeli PT. X, sebagai jaminannya, setelah PT. X itu saya beli, assetnya akan saya jadikan sebagai jaminan hutang Rp 45 milyar tersebut.

Dalam hal ini, perusahaan yang menjadi ‘target’ LBO biasanya adalah perusahaan-perusahaan ‘bagus’ yang mempunyai arus pendapatan dan laba yang stabil, tidak mempunyai hutang ataupun hutangnya kecil, serta mempunyai nilai asset fisik yang relatif tinggi (utk dijadikan jaminan). Dalam prakteknya, bisa diibaratkan perusahaan yg dibeli dengan cara LBO itu menjadi ‘sapi perah’, dimana pemilik yg baru (pelaku LBO) kerap memerah habis-habisan perusahaan yg dibeli tersebut agar modal yang dikeluarkannya cepat kembali. Seringkali terjadi perusahaan yg dibeli dengan cara LBO akhirnya tumbang karena tidak sanggup menanggung beban hutang yg terlalu besar.

Salah satu ‘usaha’ utama Buffet adalah membeli perusahaan/bisnis lain yang dianggapnya bagus. Tetapi untuk melakukan pembelian bisnis tersebut, Buffet tidak (atapun sedikit sekali) menggunakan hutang, melainkan dana yang memang dimiliki oleh perusahaannya.

…..

Buffet: Dahulu, pesaing kami dikenal sebagai “Operator LBO”. Tetapi nama LBO kemudian mendapatkan reputasi negatif (Edison: karena hal yg saya ceritakan di atas). Perusahaan-perusahaan tersebut lalu memutuskan untuk ‘ganti nama’, tetapi pada dasarnya cara operasi mereka tidak berubah (seperti struktur fee/biaya dan penggunaan hutang yang sangat besar).

Perusahaan-perusahaan tersebut kini memakai ‘label’ baru : Private Equity, nama yang aneh karena justru porsi ekuitas di perusahaan yang dibeli malah semakin kecil (karena porsi hutang/Liabilities semakin besar). Sebagian perusahaan-perusahaan yang dibeli oleh Private Equity 2-3 tahun lalu, kini dalam bahaya besar karena hutang yang dibebankan kepada mereka. Tetapi perusahaan-perusahaan Private Equity, justru tidak terlalu berminat menambah modal mereka di perusahaan yang mereka beli (untuk memperbaiki kondisi perusahaan tersebut).

—–oOo—–

Tentang Back-Testing:

Edison: Back Testing merupakan salah satu cara yg paling sering dipakai utk ‘meyakinkan ‘investor. Anggaplah saya memakai satu ‘formula’ untuk memilih saham. Saya lalu menguji ‘formula’ saya tersebut dengan cara back-testing, alias menggunakan data-data di masa lampau. Ketika hasil pengujian tersebut bagus, saya pun lalu mengumumkan bahwa “Formula memilih saham versi saya ini berhasil! Jika saya membeli saham dengan memakai formula ini sejak 20 tahun lalu (menggunakan data lama), maka investasi saya akan menghasilkan XXXX%!!!!”

Buffet: Model-model penghitungan “Back-tested” selalu sarat dan rentan dengan kesalahan. Meskipun demikian di dunia finansial, model ‘back-testing’ kerap dipakai sebagai ‘petunjuk’ masa depan. (dengan sedikit nada sinis) Jika dengan sekedar melihat data finansial di masa lampau kita bisa meramalkan masa depan, maka daftar orang orang terkaya dunia akan penuh dengan pustakawan (Librarians).

Investor haruslah mempunyai sifat skeptis terhadap model-model yang berdasarkan data historikal (Edison: Technical Analysis termasuk dalam kategori ini). Model-model ini memang cenderung terlihat sangat mengesankan, karena menggunakan istilah dan symbol bahasa latin spt Beta, Gamma, Sigma, dll. Investor seringkali lupa memeriksa apakah asumsi dibelakang simbol-simbol tersebut valid atau tidak. Saran kami: Hati-hati dengan formula yang penuh simbol Latin

(Edison: Mengenai “formula yg penuh simbol latin”, dalam surat tersebut, sebenarnya tertulis “Geek Bearing Formula”. Saya kurang jelas apakah itu karena salah pengetikan dan asumsi saya, yang ingin ditulis itu adalah “Greek Bearing Formula”. Tetapi jika asumsi saya salah, dan Buffet memang ingin menulis “Geek Bearing Formula”, maka terjemahan kasarnya adalah “formula yg penuh dengan orang-orang aneh”, ataupun “formula yg terkesan geek”. Kata Geek sendiri dalam bahasa Inggris itu dikonotasikan sebagai orang-orang yg ‘aneh’ tapi ‘pintar’.)

—–oOo—–

Sebenarnya dalam surat tersebut masih ada beberapa hal lagi yang menarik untuk dilihat, seperti misalnya penjelasan Buffet mengenai mengapa ia masuk ke instrumen derivatif (Options), padahal selama ini ia terkenal sangat ‘anti’ instrumen derivatif. Tetapi karena  topik tersebut membutuhkan penjelasan yg agak panjang, (sedangkan artikel ini sudah termasuk panjang), saya tidak akan membahasnya dalam artikel ini (mudah-mudahan bisa saya bahas di kesempatan lain).

28 Comments

  • Pertamax… ups

    What A Great Article….
    Bahkan Buffet pun bisa melakukan kesalahan dalam berinvestasi.

  • Bener lho, Bro…..
    Kami tunggu lanjutan surat Paman Warren….
    Kalo baca sendiri kebanyakan cengar-cengir sendirian, krn gak ngeh istilah-istilah investasinya….:-)

    Thanks.

  • soal Geek Bearing Formula, kalo maksudnya adalah formula2 susah yang mengesankan penggunanya sebagai orang pintar, bisa ga?…. Karena emang simbol2 lambda, gamma, beta kan dipake sama perhitungan njelimet yang kesannya tuh cuma orang ‘geek’ aja yang mau pake itu :D

    Edison: Saya memang kesulitan mencari padanan kata “Geek” dalam bahasa Indonesia… Kalau dibilang ‘pintar’ kurang tepat karena ada nuansa kata ‘Geek’ yang hilang jika kita mentermahkannya sebagai ‘pintar’.

    Kalau waktu saya kuliah dulu, seorang teman saya yg termasuk kategori ‘geek’, seringkali dipanggil ‘Manusia Planet’ :)

    • Geek Bearing Formula..
      Sebut saja: hitungan yg ‘njelimet’.. :D

      Oya bro, saya kira dulu WB sudah bisa ‘melihat’ pergerakan bisnis minyak ketika memutuskan menjual Petro China akhir 2007 lalu.., lha kok di 2008 dia malah beli perusahaan lain yg sejenis..

  • Betul-betul pengakuan yg hebat.

    Trims Bro sudah sharing surat ini.

  • 1. ternyata Warren Buffett pun bisa membuat kesalahan.
    2. melakukan backtesting yang akurat memang sulit.

  • Saya coba analisa pergerakan saham Berkshire Hathaway Inc. (BRK-A), dari 2 Jan 2009 s/d 4 Maret 2009 telah turun 25% (hanya dalam 2 bulan saja). Sedangkan dari 4-3-2008 s/d 4-3-2009 telah turun 45% (hanya dalam 1 tahun saja). Harga $75.000 itu tercapai bulan Agustus 2003, jadi mundur sekitar 5,5 tahun. Bila saham yg digawangi legenda hidup Warren Buffet saja hancur berantakan, masihkah kapitalisme model ini dipertahankan? Kita tunggu kabar buruk dan semakin buruk berikutnya di tahun 2009 ini.

  • belajarmakeupgratis

    Setauku dalam setiap surat pada pemegang saham memang ada ‘pengakuan kesalahan’ yang dilakukannya. Jadi ga cuman surat yang ini. Impressive ya orang sekelas Warren selalu mengakui dia juga cuma manusia. Jarang ada ya manajer investasi yang seterbuka dia dalam hal kesalahan yang dilakuin maupun hal benar yang ia udah lakuin. Kalo manajer-manajer investasi kan biasanya giliran melakukan hal yang ‘benar’ langsung dibangga-banggain bahwa mereka sudah melakukan hal yang benar dan oleh karena itu kenaikkan mereka segini. tapi giliran melakukan kesalahan ga pernah cerita. Pengen juga deh investasi ke manajer investasi yang seterbuka Warren Buffet

    Edison: Iya, memang setiap tahun dalam suratnya, Buffet selalu melakukan ‘pengakuan dosa’ :)

  • bener2 artikel yg mantap gan :beer:
    ga sangka saya seorang WB bs membeli saham pertambangan minyak saat tinggi2nya…
    sama dg saya yg beli RD saat indeks sedang dikabarkan nembus all time high :hammer:

    Edison: Kalau kata Ringgo…. ‘WB juga manusiaaaa’… :)

    • udah bro, masa lalu kita jadikan pelajaran berharga
      toh skrg udah mulai bener kan investnya
      berkat ajaran om edison, yang ngaku kakak kelasnya om buffet, sama2 muridnya mbah Benjamin Graham, ikutan belajar ya gan…

      Edison: waduh… padahal cuma bercanda di chat kalau saya ‘adik kelas’ Buffet (krn sama-sama ‘murid’ graham, walaupun saya murid gak diakui…hahahaha …..) eh malah disebar-luaskan candaan saya itu….. *geleng-geleng sama adit*

      • yoi bro,udah mulai menata investasi yg benar sekarang…
        disaat pelor 80% dah masuk saham saat tinggi2nya :D

      • makasi banyak buat suhu edison :)

        Edison: Wah, ini pembaca lama sudah pada mulai senang godain saya, kemarin Adit, sekarang blazy…… suhunya dalam apa? Celcius? Fahrenheit? atau Reamur? Berapa derajat?

    • Bukan Ringgo bro..
      Tapi Candil, mantan vokalisnya Serieus.. :)

      Edison: Iya, tapi di ingatan saya, yg lebih membekas itu adalah ketika Ringgo nyanyi ‘Ringgo juga Manusiaaaa’ :)

  • Thx mas, abis numpang baca, masih tertarik belajar saham. Dari mulai akhir 2007 sampe sekarang…jadi beruntung juga saya belajar saham disaat terjadi gejolak besar…bisa merasakan sakit tanpa terluka (baru cuma punya smcb, itu juga beli di 560, alesan? karena itu client saya hahaha…)

    thx mas edison…keep bloging

  • pak Edison

    kalo begitu BUMI juga termasuk salah satu perusahaan yg melakukan kegiatan LBO donk ya,dia kan mengakuisisi Fajar Darma Sakti,PT Darma Henwa dan Pendopo Coal Ltd dgn cara hutang ke Bank,bahkan harganya byk yg menganggap kemahalan,sehingga sampai2 para pemegang sahamnya menganggap manajemennya BUMI gak terbuka,akibatnya harga sahamnya BUMI merosot tajam,bener gak ?? oo,iya sekalian mau nanya,kalo gitu skrg saat yg tepat donk ya buat beli saham yg berbasisi komoditas,karna harganya lagi murah ??

    • Dalam surat itu memang Buffet mengatakan : “Saya pribadi masih percaya bahwa ada kemungkinan yang cukup besar bahwa di masa depan harga minyak akan jauh lebih tinggi daripada harganya sekarang yang sekitar $40-$50 per barrel.”

      Tetapi tentunya perlu diingat juga bahwa setelah kalimat itu, ia juga mengatakan : “Tetapi sejauh ini, saya masih terbukti salah besar”

      Saya kerap menasehatkan kepada teman-teman saya bahwa, jangan pernah menelan bulat-bulat rekomendasi investasi dari orang lain tanpa melakukan analisa sendir. Ini berlaku juga untuk rekomendasi dari saya, atau bahkan rekomendasi dari Warren Buffet sekalipun. Lakukan analisa sendiri untuk memeriksa apakah asumsi-asumsi di belakang rekomendasi tersebut valid atau tidak.

      • Masalahnya bung Edi… Ga semua orang mampu dan mau nyari info maupun belajar untuk menganalisa. Mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan buat terus share pengalaman pada kami-kami yang awam. So far.. Blog ini sudah melakukan a very great job! Thank you..

  • wusss.s….s….

    mantapi juga bos.

    jadi si buffet lagi nyangkut juga dong

  • saya ingat waktu bbrp bulan lalu si Buffet beli saham GE di harga $22 (dan dapet preferred stocks kalo ga salah) dan setelah itu koar2 di media supaya retail ikut2an buy (termasuk saya, hehehe…). sekarang harga GE tinggal $6. luckily technical analysis can ‘save my ass’ (cutloss at $19-20an).

    • Deal GE yg didapat oleh Buffet jangan dibandingkan dengan trading saham umum yg Jimmy lakukan. Yang Buffet beli itu adalah Preferred Shares (Saham preferen) yang memberikan dividen fixed 10% setiap tahunnya dari nilai par saham tersebut (dalam dollar). Ini tiada ubahnya dengan Buffet membeli obligasi GE. Tingkat pengembalian spt itu sudah sangat baik (bandingkan dengan jika membeli obligasi pemerintah USA yg sekarang yieldnya mendekati 0%).

      Selain daripada itu, Buffet juga mendapatkan bonus berupa “warrant”untuk membeli saham GE senilai $3 milyar, dimana warrant tersebut berlaku selama 5 thn, dengan strike price $22,25.

      Kesimpulannya, jika GE sahamnya naik sampai di atas harga $22,25, Buffet bisa dapat untung tambahan dari Warrantnya, tetapi jika tidakpun, Buffet tetap menikmati hasil yang sangat ‘wah’ dari dividen saham preferennya.. Deal semacam ini, justru menunjukkan kepiawaian Buffet sebagai businessman, dimana ia bisa mendapatkan ‘deal’ yang sangat manis spt ini.

      Saham preferen dan saham umum itu merupakan 2 instrumen yang sangat berbeda (meskipun sama-sama bernama ‘saham’). Jika Buffet membeli saham preferen, bukan berarti kita bisa sekedar ikut-ikutan membeli saham umum perusahaan yg sama. Jika memang Buffet merasa saham umum suatu perusahaan bagus, tentunya ia akan membeli saham umum perusahaan tersebut dan bukannya malah membeli saham preferen.

      Singkatnya, apa yang Jimmy lakukan (trading saham umum GE, dan mengharapkan keuntungan dari pergerakan saham tersebut), jauh berbeda dengan deal yang didapatkan oleh Buffet di GE, Jimmy sudah cut-loss dan menderita kerugian, tetapi Buffet menurut saya boleh dibilang belum menderita kerugian apapun (dalam kasus GE ini) :)

      • Yup, memang begitulah yang saya baca, bahwa Buffet mendapatkan ‘keuntungan lebih’ dgn memperoleh preferred stocks dan fixed deviden plus warrant-nya, tp setelah itu dalam wawancara di media dia juga menyarankan retail untuk ikut2an memborong stocks karena dianggap sudah murah, makanya banyak yg kejeblos juga krn ikut2an.
        Btw bung Edi, bisa dijelaskan kenapa obligasi pemerintah US skrg yieldnya mendekati 0% ?
        Kemudian utk saham preferen, apakah boleh dijual lewat bursa/market spt biasa atau harus dihold dalam jangka waktu tertentu alias di-locked?
        Kalau seandainya di-locked dan ke depannya ternyata GE lapkeu-nya terus memburuk dan ikut2an minta bailout juga, bukankah Buffet malah berpotensi rugi banyak karena nggak bisa cutloss spt investor retail? bisa2 harga sahamnya meluncur juga ke $1 spt ‘shit-igroup’… hehehe…

      • Obligasi pemerintah US skrg ini tingkat yield (hasil)-nya mendekati 0 karena rasa ketakutan yg melanda semua orang. Akibatnya mereka memilih ‘berlindung’ di obligasi pemerintah USA yg dianggap aman. Buffet sebenarnya juga ada menyinggung hal ini dalam surat tahunannya :

        …….
        Dunia investasi telah bergeser dari ‘menilai resiko dengan terlalu murah’ menjadi ‘menilai resiko dengan terlalu mahal’. Perubahan ini sangat ekstrim. Beberapa tahun lalu, sulit dipercaya bahwa kita bisa mendapatkan yield (hasil) spt yang ditawarkan oleh obligasi perusahaan ataupun pemda yang berkualitas tinggi, padahal obligasi pemerintah justru hanya menawarkan hasil yang mendekati 0%.

        (Edison: maksudnya di sini adalah di saat yield pemerintah mendekati 0%, yield obligasi pemda dan perusahaan yg baik justru memberikan yield yg sangat tinggi, alias spread atau beda antara kedua obligasi tersebut sangat lebar. Bagi Buffet, kondisi yg terjadi dalam obligasi pemerintah USA ini boleh dikatakan ibaratnya ‘bubble’)

        Ketika sejarah finansial ditulis di kemudian hari, internet bubble tahun 1990an dan bubble property awal 2000 an pasti akan menjadi salah satu topik utama. Tetapi Bubble
        Obligasi Pemerintah di tahun 2008 lalu bisa jadi menjadi salah satu catatan lainnya yang termasuk menakjubkan.

        Memegang ‘Cash & Ekuivalennya’ ataupun obligasi pemerintah jangka panjang dalam tingkat hasilnya yg sekarang boleh dikatakan pasti akan memberikan hasil yang sangat jelek jika terus dilanjutkan. Ironisnya, para pemegang instrumen ini, justru merasa ‘nyaman’ bahkan ‘sedikit sombong’ telah menjalani kebijakan tersebut di saat ‘badai’ finansial ini berlangsung. Mereka merasa bahwa pilihan mereka sudah tepat karena mereka mendengarkan komentar di berbagai media bahwa ‘Cash adalah raja’, meskipun pada saat ini Cash mereka tersebut bisa dikatakan menghasilkan 0% dan justru akan tergerus daya belinya di masa depan.

        …..

        Utk kasus Saham preferen GE, saya pikir Buffet tidak akan ‘melepasnya’. GE mempunyai keunikan dimana sektor usahanya termasuk sangat ‘terdiversifikasi’. Tingkat hasil 10% itu termasuk ukuran ‘tinggi’ di dalam sejarah obligasi di Amerika (walaupun belum setinggi era inflasi-super dekade 70-80an). Selama Buffet masih terus mendapatkan 10% tersebut, saya pikir dia tidak akan perduli dengan harga saham preferen tersebut di pasar, bahkan jika turun ke $1 sekalipun.

        Justru nilai negatif dari saham preferen tersebut hanyalah bahwa GE bisa menarik kembali (call-back) saham preferen tersebut setelah 3 tahun. Tetapi dalam deal tersebut, jika ini dilakukan, GE harus membeli kembali saham preferen tersebut dengan nilai premium 10% di atas harga par (alias Buffet lagi-lagi untung).

  • bisa g ya LBO diterapkan di bisnis retail???

  • wah…bro, jujur aja artikel yg asyik. Setidaknya buffet ini figur yg menarik untuk dibedah pikiran, opini, pendapat dan pendapatannya hahahhaha.

    Kadang saat membaca cara dia mengambil keputusan sy jadi ingat chairil anwar. Mereka berdua sama sama dicibir diawal dan ditaburi bunga di akhir. Bila buffet, dalam keputusan investasi, maka chairil dalam keputusan pemilihan diksi / bait…yg dalam mempengaruhi bahasa indonesia kita sehingga terasa sekali perbedaan antara bhs kita dgn bahasa melayu sekalipun berasal dari rumpun bahasa yg sama.

    hmm, mungkin buffet itu seperti chairil buat saya hahahahhaha. keep the good work, lads!

  • Wooowww…. om buffet keren..
    pengakuan dosa..

  • kalo baca tulisan WB harus dibalik
    kalo dia bilang buy berarti sell
    bilang sell berarti buy

    hanya pengalaman bisa membawa kesuksesan dalam trading, termasuk membaca komentar2 dan muslihat media para guru spt WB, Roger, Soros dan ahli ekonomi Volcker

  • Bro …. lapor dulu nih… udah beli Medco 2000 , Energi di 70, Wika di 210, kamis . Karena baru belajar ngebuntut dulu ma temen, yg udah punya WMI & lagi ambil CFA. Walau tidak menjamin gk bakal rugi… tapi belajar kan ada harganya… bener gk? Nanti tolong dikasi pengarahan yah..kan katanya “adik kelasnya” Buffet…. kalau saya, masuk halaman sekolahnya aja blum brani..hahah

    ……

    Edison: waduh.. ini candaan ttg ‘adik kelas Buffet’ sptnya akan terus menghantui saya… Semoga uang sekolahnya tidak terlalu mahal ya sis. Kalau bisa malahan dapat beasiswa :)

    Pertanyaan pertama: Sanggup nggak tidak memeriksa harga saham-saham tersebut selama 1 tahun? Atau jangan-jangan hari ini sudah diintip beberapa kali harganya :)

  • makasih artikelnya.. jadi belajar ni..


Leave a Reply