August 27, 2008...9:08 AM

B.B (Berita Besar): Bank Bermasalah di Amerika Semakin Bertambah

Jump to Comments

WHAT THEY SAID…

You always find out who’s been swimming naked when the tide goes out. We found out that Wall Street has been kind of a nudist beach.

Warren Buffet

—–oOo—–

Tadi malam FDIC mengumumkan bahwa jumlah bank bermasalah dalam pengawasannya di kwartal kedua tahun ini bertambah menjadi 117 buah bank. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan kuartal pertama tahun ini dimana bank bermasalah yang diawasi FDIC berjumlah 90 bank. Tahun lalu, jumlah bank bermasalah ini hanya berjumlah 61 Bank.

Dari segi ‘ukuran’, bank yang bermasalah ini juga mengalami peningkatan. Total asset 117 bank yang bermasalah tersebut mencapai nilai 78,3 Milyar Dollar (Rp 705 Triliun), meningkat pesat  (300%) dari kwartal pertama tahun ini dimana 90 bank yang bermasalah ‘hanya‘ mempunyai asset senilai 26,3 Milyar Dollar.

FDIC sendiri memperkirakan bahwa angka-angka ini masih akan terus bertambah di kemudian hari. Perkiraan ini tampaknya kemungkinan besar akan menjadi kenyataan. Jum’at lalu misalnya, krisis kredit di Amerika kembali memakan satu korban dengan tumbangnya bank Topeka di Kansas.

—–oOo—–

Ketika membaca pengumuman FDIC tersebut, saya langsung teringat satu artikel wawancara dengan Buffet yang saya kutip di atas (‘Ketika air laut surut, kita akan bisa tahu siapa saja yang selama ini berenang telanjang. Seperti yg kita lihat saat ini, selama ini ternyata Wall Street tiada bedanya dengan pantai nudis‘)

Bagi saya sendiri, pengumuman FDIC tersebut tidaklah mengejutkan sama sekali. Berdasarkan pengamatan terhadap kondisi sektor finansial di sana, saya malah lebih heran bahwa sampai sekarang ‘baru‘ 9 bank yang tumbang. Dalam 5 tahun terakhir, tergiur oleh keuntungan yang besar di sektor kredit properti (terutama kredit subprime), bisa dikatakan keseluruhan industri finansial tidak mengindahkan sama sekali resiko yang terkait dengan kredit ‘low quality’ seperti itu. Oleh karena itu jika korban tumbang hanya 9 buah, bagi saya justru terasa aneh.

Jika saya pikirkan, kemungkinan besar penyebab belum ada gelombang besar-besaran bank yang tumbang adalah karena intervensi yang begitu gencar dari pemerintah Amerika. Sejak akhir tahun lalu, pemerintah Amerika melalui the Fed mengucurkan kredit dalam jumlah besar kepada industri finansial, terutama sektor perbankan.

Kucuran dalam berbagai bentuk fasilitas pinjaman ini, ‘secara teori’ dikatakan adalah untuk meningkatkan pemberian kredit kepada masyaraka agar ekonomi Amerika bisa tetap berputar. Dalam prakteknya, kucuran kredit dari pemerintah Amerika ini tidak sampai ke tangan masyarakat karena ‘mentok’ di sektor finansial yang menggunakan kredit tersebut lebih utk menopang neraca keuangannya.

Seperti yang pernah saya ceritakan di salah satu tulisan saya yang lalu, meskipun suku bunga Fed Rate sudah turun jauh dari 5,25% menjadi 2%, penurunan itu tidak dinikmati masyarakat. Bunga KPR/Mortgage di Amerika misalnya, masih sama dengan tahun lalu karena bank-bank enggan mengucurkan kredit (mungkin juga karena karena keuangannya ‘mepet‘).

Tentunya kita masih perlu menunggu utk melihat bagaimana akhir dari cerita ini. Melanjutkan ilustrasi dari Buffet, saya pikir di kemudian hari kita akan disuguhi tontonan orang-orang yg berlarian mencari tempat bersembunyi, karena setelah air laut surut kelihatan bahwa selama ini mereka berenang telanjang.

4 Comments

  • jadi ngeri nih. saat ini floating loss portfolio saya ada yang sampai 23%. yang paling bagus -7%. saya pernah dengar, katanya ihsg bisa di bawah 2000. saya sih, niatnya longtimers (5-15 tahun). Tapi kok jadi ngiler pingin cut loss sekarang, terus nampung lagi di bawah. menurut anda gmn bro?

    Edison: Dalam dunia yang ideal, prakteknya seperti begitu. Tetapi siapa yang bisa yakin 100% yakin bahwa IHSG aka turun hingga dibawah 2000? :)

    Saran saya, jika memang mau berinvestasi dengan waktu hingga 15 tahun, bisa menjalankan program investasi rutin dengan metode DCA, alias investasi rutin (setiap bulan atau setiap 2 bulan atau setiap 3 bulan) dalam nilai nominal yg sama (misalnya Rp 1 juta/bln).

    Jika scopenya 5 tahun saja, instrumen saham sebenarnya kurang cocok.

  • wah bung diehard2
    sayang bgt mau di cut loss, ktnya long term
    portofolio saya minus juga, ada yg 19%, ada yg 14% secara keseluruhan -16%
    dalam keadaan IHSG seperti sekarang ini saya tidak ingin cut loss malah pengen top up (tambah portofolio lg) tapi dananya ga ada :-(

    Bung niken kok tulisan commentnya berubah jadi tanggapan ya, jd indo


    Edison:
    karena saya ubah setting ‘bahasa penulisan’ jadi Indonesia. Dahulu Inggris, tetapi akibatnya dilist di blog bahasa inggris :)

  • rikues artikel B.B selanjutnya dunks bro edison, hehehe. B.B dari UK… hayuh…hayuh mana… gw pengen baca analisa yg mantab dari bro ttg masalah UK :D . Udah baca dari WSJ dan Bloomberg tapi kok gw rasa kurang manteb jadi pengen denger penjelasan dari bro edison :D hehehhe

    I want to ask why Darling said that UK is facing “arguably the worse” economic crisis for 60 years and such downturn could be “profound and long-lasting”

    Rikues doang lho bro… ga juga gpp. Hehehhe :D

    Thanks

    Edison: hahaha, kalau datang dari bro kingkong sih namanya bukan request, tetapi lebih cenderung ke test…. Inggris dan Eropa daratan memang ‘intriguing’. Kemarin-kemarin sempat bookmark beberapa artikel dari internet yg sptnya menarik, tetapi belum sempat baca. Nanti kita tukar pikiran ya…

  • Ikutan request,ah, dukung bro Kingkong88.

    Iya nih, kalau bro Nikken yang ‘cerita’ issue apapun jadi menarik karena ceritainnya pinter, apalagi kalau issuenya yang lagi hot topic.


Leave a Reply