Masih ingat kontes iseng yang saya buat 2 minggu lalu? Akhirnya tiba juga saat pengumuman pemenang event iseng yg saya adakan tersebut…..
Sekedar cerita singkat tentang cara pemilihanpemenangnya : Pertama-tama saya membuat daftar nama peserta di dalam program Excel, dan lalu memberikan nomor urut kepada masing-masing nama tersebut. Nomor Urut tersebut lalu saya pilih secara acak menggunakan Randomizer dari situs www.Randomizer.org.
Melalui proses di atas, maka muncullah nama pemenang kontes iseng ini… Dewi Arnita
(sepertinya rekan kerja satu perusahaan bro toto_lutu ya? e-mailnya sptnya satu company )
Voucher Rp 100 ribu tersebut akan saya kirimkan besok (Senin). Mohon alamat lengkapnya diberikan kepada saya lewat e-mail.
Terima-kasih kepada semua teman-teman yang mau meladeni ‘keisengan’ saya dan ikut kontes iseng ini. Dari jawaban yang masuk, saya mendapatkan masukan yang sangat berarti (terutama tentang hal yang kurang disukai dari blog ini).
17 Comments
March 1, 2009 at 8:28 am
selamat buat pemenang
March 1, 2009 at 8:38 am
kurang beruntung sy ni..:D
kapan diadakan lagi ya
March 1, 2009 at 5:55 pm
Hm..kayax gw kenal banget tuh sma pemenangx. Hr ini gw kudu tagih jackdonut.he… Emang tangan dingin
March 1, 2009 at 9:46 pm
wah ada kontes to? ndak tahu neh…. saya di kasih yang Rp 50rb juga nggak nolak.. he2..*kabur*
March 5, 2009 at 12:41 pm
iya nih kok gak kasih2 kabar…
kapan diadain lagi..?? hadiah kecil2an juga gak apa2 seperti laptop, blackbarry, iphone yang penting kecil jangan sepeda motor atau mobil..
kebesaran..
March 5, 2009 at 12:50 pm
sempat terpikir kasih Voucher menginap 1 malam di hotel Nikko Jakarta, plus breakfast/makan pagi (kebetulan dapat beberapa lembar)… cuma batal karena:
1. Merasa tidak fair/adil terhadap pembaca yg tidak berdomisili di Jakarta.
2. Khawatir pembaca wanita salah paham
Edison: ‘hi…mau nginap 1 malam di hotel Nikko dan lalu makan pagi di sana?’ *sambil tersenyum*
Pembaca wanita: ‘APA??!?!’ PLAAK!!!!!! *kena tampar*
March 4, 2009 at 9:38 am
wah kreatip juga lombanya…hehehe
March 5, 2009 at 1:14 pm
Pagi ini datang ke kantor disambut oleh receptionist yg menyodorkan amplop putih… pas dibuka isinya.. Voucher Carrefour… WOW…! lumayan…
Yup..! saya adalah pemenangnya…! Horee…!
Arigato Gozaimasu…. buat Mas Edison yg sudah membuat saya menang.. hehe…
buat yg lain… coba lagi … (kalau ada lagi.. ^.^)
Spesial untuk Mas Aji.. ini voucher Carrefour lho, kok minta Jacko..
March 5, 2009 at 1:17 pm
Ternyata ini pemenangnya
Selamat ya… Awas ditodong traktiran oleh pembaca blog yang lain.
March 6, 2009 at 9:50 am
Sy mengalami kejadian yang unik mengenai Voucher Carrefour. Pas tadi cerita ke bro Edison, diminta share di sini.
Ceritanya 2 hr yg lalu, sy menggunakan Voucher CF 100-rb. Kasir-nya bilang maaf, voucher anda tidak bisa digunakan. What??
Ternyata krn voucher sy ada dua sobekan 0.5cm dan ada lipatan krn sy menaruh-nya di dompet selama sebulan. Kondisi voucher sendiri, tidak ada potongan yg ilang dan semua tetap jelas terbaca. Seperti duit kertas saja yg tidak licin-mulus lagi.
Sy kemudian minta bicara dengan supervisor, tetap ditolak. Naik banding lagi ke Kepala Kasir. Dia menjelaskan bahwa kalo mrk menerima, voucher itu tdk bisa di- klaim di pusat karena cacat fisik dan mereka yg nombok nantinya.
Tentu saja sy tdk bisa menerima argumen itu. Sama kepala kasir-nya saya di-tunjukan ketentuan di blkg voucher itu. Memang ada (point ke 5 atau 7) bahwa “voucher void bila kotor, sobek dst..”
Saya tetap yakin bahwa secara logika, yg dimaksud adlh bila sobekan-nya menyebabkan voucher tersebut tidak dapat di-identifikasi lagi. Bukan ’sobek’ yang seperti punya saya. Yang lucu-nya, terms and condition-nya ditulis dengan bhs Inggris dan Indo. Versi bahasa Inggris-nya adalah “dirty, un-readable ..” diterjemahkan menjadi “kotor, sobek..”
Anyway, Kepala Kasir-nya tetap menolak karena dia sudah coba menelepon supervisor-nya tetapi saya tetap ber-anggapan dia tidak mau repot dan mem-perjuang-kan voucher saya. Bagaimana saya yakin, yang di pusat toh tidak dapat melihat secara visual bagaimana kondisi voucher-nya, hanya mengandalkan bgmn deskripsi si Kepala Kasir yang notabene uda gak mau repot.
Akhirnya, saya bilang,”Ok. Saya tidak bakal merepotkan bapak. Cuma tolong bikinkan berita acara, tulis tanggal, nama, kontak, jabatan anda dan bahwa anda menolak voucher dengan nomer sekian.” Sepertinya dia berpikir saya cuma menggertak, dia balas meminta identitas, saya berikan aja. Mau kirim ke Surat Pembaca Kompas ya, pak?
Saya katakan, tidak. Saya tahu bahwa kans dimuat sangat kecil. Yang akan saya lakukan adalah memotret voucher tersebut dan mengirim email ke setiap orang yang saya kenal dan semua email CF dan competitor-nya
yang berhasil saya dapatkan, baik Indo maupun LN. Biar mrk yang menilai kasus ini.
Voucher adalah sarana promosi dan memberikan cash-advance bagi perusahaan tersebut. Bila sobekan kecil saja, mereka berani menolak artinya perusahaan sebesar CF ‘mengharapkan’ uang void.
Akhirnya saya tutup dengan final blow.. “Jika ada petinggi CF Jakarta yang malu karena itu, bapak tahu kan kira-2 siapa yang akan di-korban-kan?”
Dia tertegun sejenak, kemudian berkata, “Coba saya telpon Pak “X:. Dari tadi gak masuk terus.” Dan seperti yang saya duga, kali ini sang Kepala Kasir men-deskripsikan voucher saya dengan sangat “berbeda”.
Anyway, sy hanya menaruh insial tempat dan kepala-kasir tsb krn toh sy sdh men-dapat hak sy. Cuma ingin share saja, kalo temen-2 ada yg merasa di-rugi-kan krn kasus serupa, perjuangkan hak anda!
Terakhir, sy sempat keluarin HP buat motret, tp buru-2 voucher sy di-masukan ke laci.
March 6, 2009 at 9:59 am
Akhirnya ceritanya dishare juga…dari kemarin disuruh nulis…. baru sekarang nongolnya…
… Kesimpulan ceritanya, sekarang orang lebih takut e-mail dan internet daripada ’surat pembaca’
PS: DeAr, jika nanti voucher yg saya kasih itu keluar masalah spt ini, bilang-bilang ya?
March 6, 2009 at 10:25 am
Wah bung Tom bisa aja nih, thx sharenya.
Saya juga sering dapat ini voucher dan ketika pertama kali dapat saya baca dahulu ketentuan yang ada di belakang voucher. Jadi voucher selalu saya jaga dalam keadaan baik. Voucher saya simpan di lemari, bukan di dompet, baru dibawa ketika akan belanja bulanan di Carefour. Sampai sekarang blm pernah ditolak oleh kasirnya. Buat yang punya jangan disimpan di dompet ya, ukurannya lebih lebar daripada uang.
Edison: wah, berarti kamu lebih rapi dari saya
Kalau dalam kasus spt ini, saya pikir posisi Tom itu benar.. selama voucher itu masih dalam kondisi yang relatif baik dan bisa diidentifikasi dengan mudah, tidak ada alasan utk menolak voucher tersebut.
Untuk voucher belanja spt yg kita bicarakan ini, perusahaan yg menerbitkan voucher tersebut telah menerima uang di muka. Kalau sampai karena alasan sepele mereka menolak utk menerima voucher tersebut, memang kesannya adalah bahwa mereka ingin ‘ngemplang’ uang yang telah mereka terima di muka. Kalau saya dalam posisi Tom, saya juga akan melakukan hal yang sama….
March 6, 2009 at 12:30 pm
Terima kasih Mas Tom untuk sharingnya…
)
selama ini saya tidak pernah bermasalah dalam menggunakan voucher CF (karena ini bukan kali pertama saya dapet Voucher CF…:p)
Mudah-2an yg ini tidak juga akan jadi masalah (kalau iya, saya akan berjuang seperti anda..
Oke Mas Edison, saya akan infokan seandainya Voucher tsb ditolak…
…..
Edison: Mudah-mudahan memang tidak sampai seperti kasus si Tom (krn kebetulan voucher yg kemarin itu sempat ‘nongkrong’ di dompet saya cukup lama sehingga agak lecek)
Tapi kalau biasanya DeAr tidak ada problem…. kenapa si Tom sampai kena kasus spt ini ya? Atau mungkin karena wajahnya Tom agak menyebalkan?!?!? hahahaha….. (ngomel deh si Tom, padahal saya yg minta dia sharing, sudah sharing malah di-’kick’)
March 6, 2009 at 1:33 pm
baru tau kalo baru robek dikit dah dianggap rusak. Dulu pernah kejadian nyimpen voucher hero kelamaan, lupa bahkan sampai hampir kadaluarsa. Bentuknya udah ga karuan, lecek, bener2 parah banget.. tapi ternyata masih diterima. Kayanya emang CF nya aja kali ya…
March 6, 2009 at 12:27 pm
Bakal seru nih..waktu nukar voucherx. Tapi carax bisa sdh dijelaskan diatas…yg pnting adalah bagaimana membuat deskripsi kepala kasir mau berjuang ke kantor pusat u. menerima voucher tsb. Jadi jgn lupa bawa kamera digntung dileher kalo prlu perekam suara u. merekam alasan2x. Kalau ditolak tinggal pasang diblog atau sent by email. Kayanya sadis ya. Tp itulah yg benar u. perjuangkan hak. Kita tunggu aja cerita proses penukarannya. B-)
March 6, 2009 at 2:16 pm
Sy pernah nanya jalan ama supir bus di Australia. Krn dia gak tau, ya sdh gak pa-pa. Namun yg tdk sy sangka, supir tsb menanyai teman-nya kemudian mencari saya di dalam gedung. (saya lg switch bus, menunggu di terminal). Dan sy impressed sekali dgn service-quality mrk. Terus terang, sy mau kasi tip pun tdk berani, takut dia tersinggung. (maklum, berani-nya cuma tip 2dollar
haha)
Anyway, sy tdk menyalahkan pegawai tsb. Spt-nya mentalitas org Indonesia umum-nya emang penuh pertimbangan untung-rugi. Mgkn mrk pikir, untungnya buat gw gak ada, biar resiko 1%-pun ngapain gw kerjain?
Yang saya pelajari dlm hal ini adlh tidak ada gunanya kita ber-argumentasi mengenai rasionalitas di negara tercinta ini. Lebih efektif dengan mengamati “siapa takut pada siapa..”
March 6, 2009 at 2:30 pm
@Aji
sudah bos.. uda di-cash-in koq voucher-nya.
@Alina, Konobe, DeAr
thx ya buat support-nya..